Senin, 23 Agustus 2010

Seni Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga


Penggunaan peralatan listrik di era modern sekarang ini semakin luas dan beragam, mencakup industri berat sampai rumah tangga. Peralatan listrik rumah tangga pada umumnya sudah dirancang untuk pemakaian listrik yang efisien/hemat, namun dalam prakteknya masih ditemukan pemborosan energi listrik. Hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan peralatan dengan cara yang kurang tepat.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan menumbuhkan sikap hemat energi listrik di rumah tangga, antara lain :
  1. Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan. Rumah Tangga kecil misalnya, cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1300 VA.
  2. Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
  3. Membentuk perilaku anggota rumah tangga yang berhemat energi listrik,seperti:
    1. Menyalakan alat-alat listrik hanya pada saat diperlukan.
    2. Menggunakan alat-alat listrik secara bergantian.
    3. Menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif).
Langkah-langkah penggunaan peralatan listrik rumah tangga dalam menghemat pemakaian energi listrik :
  1. Lemari Es/Kulkas.
    1. Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai.
    2. Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat.
    3. Mengisi lemari es secukupnya (tidak melebihi kapasitas).
    4. Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor.
    5. Meletakkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah.
    6. Tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es.
    7. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik.
    8. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan/tidak terlalu rendah, oleh karena semakin rendah/dingin semakin banyak konsumsi energi listrik.
    9. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
  2. Seterika Listrik
    1. Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan diseterika.
    2. Membersihkan bagian bawah seterika dari kerak yang dapat menghambat panas.
    3. Mematikan seterika segera sesudah selesai menyeterika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain.
  3. Televisi, Radio, Tape Recorder
    1. Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.
  4. Pompa Air.
    1. Menggunakan tangki penampung air dan menyalakan pompa air hanya bila air di dalam tangki hampir habis, atau menggunakan sistem kontrol otomatis.
    2. Akan lebih baik bila menggunakan pelampung pemutus arus otomatik, yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh.
    3. Semakin sering pompa air "hidup mati", semakin besar daya listrik yang dipakai.
    4. Memilih jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.
  5. Kipas Angin.
    1. Membuka ventilasi/jendela rumah untuk memperlancar udara ke dalam rumah.
    2. Menghidupkan kipas angin seperlunya dan mematikan bila tidak perlu lagi.
    3. Memilih kipas angin yang memiliki alat pengatur waktu (timer) dan mengatur timer sesuai dengan kebutuhan.
    4. Mengatur kecepatan kipas sesuai keperluan.
  6. Pengatur Suhu Udara (AC).
    1. Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
    2. Matikan AC bila ruangan tidak digunakan.
    3. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
    4. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk.
    5. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari lansung agar efek pendingin tidak berkurang.
    6. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.
  7. Mesin Cuci.
    1. Memilih mesin cuci dengan kapasitas sesuai dengan jumlah cucian setiap hari.
    2. Memakai mesin cuci sesuai dengan kapasitasnya. Bila melebihi kapasitas, dapat menambah beban pemakaian tenaga listrik. Bila cucian hanya sedikit usahakan mencuci dengan tangan saja.
    3. Alat pengering sebaiknya hanya digunakan pada saat mendung atau hujan. Bila hari cerah di jemur saja.
  8. Penanak Nasi (Rice Cooker)
    1. Memilih rice cooker dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan.
    2. Meletakkan rice cooker dalam posisi tegak sehingga alat pemutus aliran listrik akan bekerja baik.
    3. Memasak nasi sesuai dengan kapasitas rice cooker.
    4. Mengusahakan untuk menanak nasi mendekati waktu makan.
    5. Memeriksa selalu alat pemutus aliran listrik otomatis. Bila alat ini rusak maka listrik akan terus mengalir ke elemen pemanas meskipun nasi telah matang.
  9. Penghisap Debu (Vacuum Cleaner)
    1. Memilih vacuum cleaner sesuai dengan kebutuhan dan dengan daya secukupnya.
    2. Membersihkan kantong debu segera setelah selesai menggunakan vacuum cleaner.
    3. Menggunakan vacuum cleaner untuk pekerjaan yang cukup berat, bila untuk pekerjaan ringan/kecil gunakan saja sapu dan alat pembersih lainnya.
    4. Mematikan segera vacuum cleaner apabila motor menjadi panas atau terjadi perubahan suara motor, kemungkinan terjadi sesuatu yang mengganggu kerja vacuum cleaner.
  10. Lampu Penerangan
    1. Menggunakan lampu hemat energi.
    2. Menggunakan ballast elektronik dan memasang kondensator pada jenis lampu TL/Neon.
    3. Menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja, dan matikan lampu bila tidak diperlukan lagi.
    4. Warna dinding, lantai dan langit-langit yang terang sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi lampu penerangan.
    5. Memasang lampu penerangan sesuai/sedekat mungkin dengan obyek yang diterangi.
    6. Mengatur perabotan rumah agar tidak menghalangi cahaya lampu penerangan.
    7. Membersihkan gelas lampu apabila kotor/berdebu agar tidak menghalangi cahaya lampu.

      (Sumber: PLN Kaltim)

Silahkan Berkomentar
EmoticonEmoticon