Minggu, 07 Juni 2009
Tagged under:
Mendengar kata ‘garam beryodium’ rasanya sudah tidak asing di telinga kita. Sayangnya, banyak orang yang kurang memperhatikan fungsi yodium ini. Apa sih yodium itu? Yodium termasuk dalam golongan mikro mineral esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kestabilan kesehatan. Berbagai bahan pangan, sayur-sayuran dan aneka bahan pangan dari laut adalah sumber yodium yang terbesar.
Apa yang terjadi jika tubuh kita kekurangan yodium?
Yodium yang berasal dari makanan dan minuman setelah dicerna di saluran pencernaan akan masuk ke dalam aliran darah dan segera diterima oleh kelenjar tiroid yaitu adalah suatu kelenjar yang agak besar yang terdapat di leher depan bagian bawah. Di sini yodium diubah menjadi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur semua aktivitas berbagai organ tubuh, mengontrol cepatnya pertumbuhan tubuh seseorang, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.
Jika konsumsi yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan melakukan upaya dengan cara membesarkan kelenjarnya sehingga dapat menyebabkan timbulnya benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.
Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tamapk lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau. Lebih parah lagi bila sampai ibu hamil kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.
Lalu, apa yang terjadi jika tubuh kita kelebihan yodium?
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai dengan gejala seperti merasa gugup, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.
Paling aman adalah kecukupan yang ideal!
Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan-bahan pangan yang berasal dari laut, antara lain ikan, kerang-kerangan, udang, rumput laut dan aneka jenis hasil olahannya.
Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
(http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/berapa-banyak-kita-harus-mengkonsumsi-yodium/)
www.chem-is-try.org : Situs Baru Wajib Bagi Pecinta Kimia Indonesia
Mendengar kata ‘garam beryodium’ rasanya sudah tidak asing di telinga kita. Sayangnya, banyak orang yang kurang memperhatikan fungsi yodium ini. Apa sih yodium itu? Yodium termasuk dalam golongan mikro mineral esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kestabilan kesehatan. Berbagai bahan pangan, sayur-sayuran dan aneka bahan pangan dari laut adalah sumber yodium yang terbesar.
Apa yang terjadi jika tubuh kita kekurangan yodium?
Yodium yang berasal dari makanan dan minuman setelah dicerna di saluran pencernaan akan masuk ke dalam aliran darah dan segera diterima oleh kelenjar tiroid yaitu adalah suatu kelenjar yang agak besar yang terdapat di leher depan bagian bawah. Di sini yodium diubah menjadi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur semua aktivitas berbagai organ tubuh, mengontrol cepatnya pertumbuhan tubuh seseorang, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.
Jika konsumsi yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan melakukan upaya dengan cara membesarkan kelenjarnya sehingga dapat menyebabkan timbulnya benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.
Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tamapk lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau. Lebih parah lagi bila sampai ibu hamil kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.
Lalu, apa yang terjadi jika tubuh kita kelebihan yodium?
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai dengan gejala seperti merasa gugup, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.
Paling aman adalah kecukupan yang ideal!
Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan-bahan pangan yang berasal dari laut, antara lain ikan, kerang-kerangan, udang, rumput laut dan aneka jenis hasil olahannya.
Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
(http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/berapa-banyak-kita-harus-mengkonsumsi-yodium/)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar